Selasa, 31 Maret 2015
What if
I am tider. Maybe I have to remember why things turned out like this. from the first time we met, i knew that she is the one for me. we even liked the same song. maybe it sounded ridiculous. but, i feel love. i never felt like this before. i feel nervous, scared and happy all become one. i remembered that time . when i wanted to step further to the next level to make her mine. this is the beginning of our love story. i feel so happy. we joke around and laugh together. if you ask me what i love about her. i love her smile. as if telling that she mine. i love everything about her. i also want to give something to her. something that matters to her, togetherness in her special day.
Jumat, 20 Maret 2015
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan suka atau saying kepada atau rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan Kasih adalah perasaan saying atau cinta yang menaruh belas kasihan.
Ada terdapat perbedaan antar cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.Dan cinta sama sekali bukan nafsu.
Ada perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah
3. Cinta menunjukan perilaku member,sedangkan nafsu cenderung menuntut.
v Cinta menurut ajaran Agama
“Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan cinta kepada sang kekasih”
(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk.
Menurut Definisi cinta:
- Cinta menurut Islam ada 4 macam, yaitu: Cinta ibadah, Cinta Syirik, Cinta Maksiat.
- Cinta menurut Kristen
- Cinta menurut Hindu
- Cinta menurut Budha
v Kasih Sayang
Kasih sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
v Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
v Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
v Belas Kasihan
istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
v Cinta kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
v Referensi
- http://noviandyputransyah.blogspot.com/2013/03/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html
- http://laras-dewantari.blogspot.com/2012/03/penjelasan-pengertian-kasih-sayang.html
v Soal:
1. Perasaan suka (Sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan adalah pengertian dari…
a. Kasih saying
b. Cinta kasih
c. Kemesraan
d. Pemujaan
2. Ekskluvitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih ibu yang merupakan atraksi individual belaka adalah pengertian dari…
a. Cinta kasih erotis
b. Pemujaan
c. Kemesraan
d. Kasih saying
3. Salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual adalah pengertian dari….
a. Kasih saying
b. Kemesraan
c. Pemujaan
d. Cinta kasih erotis
4. Cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan, keintiman dan kemesraan itu adalah dikemukakan oleh…
a. Dr. sarlito w.sarwono
b. W.j.s poerwa Darminta
c. Ibnul Qayyim
d. Asy-syaikh Muhammad
5. Cinta ibadah, cinta syirik, cinta maksiat, termasuk cinta menurut ajaran agama dari….
a. Kristen
b. Budha
c. Hindu
d. Islam
Cinta adalah perasaan suka atau saying kepada atau rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan Kasih adalah perasaan saying atau cinta yang menaruh belas kasihan.
Ada terdapat perbedaan antar cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.Dan cinta sama sekali bukan nafsu.
Ada perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah
3. Cinta menunjukan perilaku member,sedangkan nafsu cenderung menuntut.
v Cinta menurut ajaran Agama
“Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan cinta kepada sang kekasih”
(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk.
Menurut Definisi cinta:
- Cinta menurut Islam ada 4 macam, yaitu: Cinta ibadah, Cinta Syirik, Cinta Maksiat.
- Cinta menurut Kristen
- Cinta menurut Hindu
- Cinta menurut Budha
v Kasih Sayang
Kasih sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
v Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
v Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
v Belas Kasihan
istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
v Cinta kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara oran-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukanuiversal. Pertama - tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalamanyang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
v Referensi
- http://noviandyputransyah.blogspot.com/2013/03/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html
- http://laras-dewantari.blogspot.com/2012/03/penjelasan-pengertian-kasih-sayang.html
v Soal:
1. Perasaan suka (Sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan adalah pengertian dari…
a. Kasih saying
b. Cinta kasih
c. Kemesraan
d. Pemujaan
2. Ekskluvitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih ibu yang merupakan atraksi individual belaka adalah pengertian dari…
a. Cinta kasih erotis
b. Pemujaan
c. Kemesraan
d. Kasih saying
3. Salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual adalah pengertian dari….
a. Kasih saying
b. Kemesraan
c. Pemujaan
d. Cinta kasih erotis
4. Cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan, keintiman dan kemesraan itu adalah dikemukakan oleh…
a. Dr. sarlito w.sarwono
b. W.j.s poerwa Darminta
c. Ibnul Qayyim
d. Asy-syaikh Muhammad
5. Cinta ibadah, cinta syirik, cinta maksiat, termasuk cinta menurut ajaran agama dari….
a. Kristen
b. Budha
c. Hindu
d. Islam
KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
Dalam kesusastraan, IBD dapat dihubungkan menjadi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
A. Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang awalnya dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping dari tanggung jawab yang lain.
Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.
Istilah prosa memiliki beberapa istilah seperti narrative fiction, pres fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk novel atau cerita pendek.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.
Ciri-ciri Prosa lama, yaitu :
Statis, lamban perubahannya.
Istana Sentris, bersifat kerajaan.
Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng.
Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab.
Tidak ada pengarang atau anonim.
Prosa baru
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Ciri-ciri Prosa baru, yaitu :
Dinamis, perubahannya cepat.
Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar.
Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
Di pengaruhi sastra Barat.
Nama pencipta selalu dicantumkan.
C, Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Prosa Fiksi Memberikan Informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Prosa FIksi Memberikan Warisan Kultural.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.
Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan.
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Penyampaian pengalaman dalam sastra/puisi disebut “Pengalaman perwakilan” . Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tebatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada issue dan problem sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:
Penderitaan atas ketidakadilan.
Perjuangan untuk kekuasaan.
Konflik dengan sesamanya.
Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan.
Sumber :
http://imstuff-it.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://ilmanfadilah.blogspot.com/2013/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CD8QFjAE&url=http%3A%2F%2Fnuri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F18988%2Fbab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf&ei=J38KVdy7N5C2uATUmYHYAw&usg=AFQjCNGbcV2ZPt5TrhCt242w6ZNBYH6gbw&sig2=G5Kbc1cKjnkL2EN7ayTvPw
https://fauzanagam10.wordpress.com/2013/03/21/bab-3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-3-nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi
SOAL!
1. Puisi termasuk kedalam seni ?
A. Sastra.*
B. Tari.
C. Lukis.
D. Rupa.
2. Yang bukan termasuk kedalam ciri-ciri Prosa baru adalah ?
A, Dinamis.
B. Rakyat Sentris.
C. Realistis.
D. Statis.*
3. Berikut ini yang merupakan istilah Prosa, kecuali ?
A. Narrative Fiction.
B. Pres FIction.
C. Vision.*
D. Fiction.
4. Apa yang dimaksud dengan Prosa ?
A. Karangan kata yang membentuk sebuah karya yang indah.
B. Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.*
C. Sebuah karangan kata-kata indah dari seorang penyair.
D. Sebuah ungkapan penyair yang diungkapkan pada secarik kertas.
5. Secara imaginatif Puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa, kecuali ?
A. Penderitaan atas ketidakadilan.
B. Perjuangan untuk kekuasaan.
C. Perdamaian antar bangsa.*
D. Konflik dengan sesamanya.
Dalam kesusastraan, IBD dapat dihubungkan menjadi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
A. Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang awalnya dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping dari tanggung jawab yang lain.
Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.
Istilah prosa memiliki beberapa istilah seperti narrative fiction, pres fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk novel atau cerita pendek.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.
Ciri-ciri Prosa lama, yaitu :
Statis, lamban perubahannya.
Istana Sentris, bersifat kerajaan.
Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng.
Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab.
Tidak ada pengarang atau anonim.
Prosa baru
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Ciri-ciri Prosa baru, yaitu :
Dinamis, perubahannya cepat.
Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar.
Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
Di pengaruhi sastra Barat.
Nama pencipta selalu dicantumkan.
C, Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Prosa Fiksi Memberikan Informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Prosa FIksi Memberikan Warisan Kultural.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.
Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan.
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Penyampaian pengalaman dalam sastra/puisi disebut “Pengalaman perwakilan” . Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tebatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada issue dan problem sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:
Penderitaan atas ketidakadilan.
Perjuangan untuk kekuasaan.
Konflik dengan sesamanya.
Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan.
Sumber :
http://imstuff-it.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://ilmanfadilah.blogspot.com/2013/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CD8QFjAE&url=http%3A%2F%2Fnuri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F18988%2Fbab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf&ei=J38KVdy7N5C2uATUmYHYAw&usg=AFQjCNGbcV2ZPt5TrhCt242w6ZNBYH6gbw&sig2=G5Kbc1cKjnkL2EN7ayTvPw
https://fauzanagam10.wordpress.com/2013/03/21/bab-3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-3-nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi
SOAL!
1. Puisi termasuk kedalam seni ?
A. Sastra.*
B. Tari.
C. Lukis.
D. Rupa.
2. Yang bukan termasuk kedalam ciri-ciri Prosa baru adalah ?
A, Dinamis.
B. Rakyat Sentris.
C. Realistis.
D. Statis.*
3. Berikut ini yang merupakan istilah Prosa, kecuali ?
A. Narrative Fiction.
B. Pres FIction.
C. Vision.*
D. Fiction.
4. Apa yang dimaksud dengan Prosa ?
A. Karangan kata yang membentuk sebuah karya yang indah.
B. Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.*
C. Sebuah karangan kata-kata indah dari seorang penyair.
D. Sebuah ungkapan penyair yang diungkapkan pada secarik kertas.
5. Secara imaginatif Puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa, kecuali ?
A. Penderitaan atas ketidakadilan.
B. Perjuangan untuk kekuasaan.
C. Perdamaian antar bangsa.*
D. Konflik dengan sesamanya.
Manusia dan Kebudayaan
A. Pengertian Manusia
Secara biologis manusia dapat diartikan sebagai suatu individu yang dalam hidupnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seperti bernapas, memerlukan makan, berekskresi dan sebagainya. Sedangkan secara sosial, manusia merupakan suatu individu yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga melakukan suatu hubungan sosial dalam artian berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya manusia masing-masing memiliki ego dan keinginan tersendiri misalkan dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Sedangkan jika diartikan secara budaya, manusia merupakan objek yang dijadikan patokan dalam masalah-masalah budaya. Manusia yang menjaga budaya, menjalankan dan melestarikannya.
Seperti yang kita ketahui, manusia terdiri dari 4 unsur terkait yaitu, Jasad (Dapat dilihat dalam bentuk fisik), Hayat (Unsur hidup yang bergerak), Ruh (Bimbingan dari pemimpin Tuhan yang bersifat spiritual) dan Nafs (Kesadaran tentang diri sendiri). Sedangkan manusia sebagai satu kepribadian juga mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id : Mengarah pada energy psikis yang alami serta irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
b. Ego : berbeda dengan Id, Ego lebih mengarah ke kepribadian “eksekutif” dan kehidupan sosial yang dimengerti oleh orang lain.
c. Superego : kesatuan-kesatuan standar moral yang diterima ego dari makhluk/agen sosial lain yang mempunyai otoritas di lingkungan luar diri (Pengaruh Eksternal).
B. Pengertian hakekat Manusia
Secara alamiah, hakekat manusia dapat diartikan dalam 2 hal yaitu :
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki jiwa dan raga(Tubuh) sebagai satu kesatuan yang utuh.
Jika dibandingkan dengan makhluk lain, manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan. Seperti di bekali akal pikiran, fisik yang lengkap sehingga mudah melakukan apapun dalam kehidupannya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Dalam artian manusia yang memiliki budaya, menjaga melestarikan dan mengembangkannya.
Dalam penghidupannya manusia terikat dengan ekologi (lingkungan) sehingga memiliki kualitas dalam berkerja dan berkreatifitas/berkarya.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Dalam kehidupannya manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan munculnya kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia yang berada di wilayah berbeda tersebut. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Indonesia sendiri termasuk kedalam bangsa Timur yakni yang memiliki kepribadian baik. Dunia mengenal bangsa Timur memiliki kepribadian ramah dan bersahabat. Disamping itu bangsa Timur juga tidak bersifat individualisme (Mementingkan diri sendiri) dan saling tolong menolong satu sama lain sehingga tidak heran banyak orang dari wilayah lain yang menyukainya. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia sehingga kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau di kenal dengan istilah Cultural-Determinism.
Pendapat lain, Herskovits menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Lalu menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
Singkatnya kebudayaan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, ide, gagasan serta pemikiran manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat abstrak. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu sendiri dapat kita rasakan dan nikmati melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Penerapannya dapat kita lihat seperti lagu, musik, tarian dan bahasa daerah masing-masing yang dapat membentuk suatu budaya dalam suatu daerah tersebut.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herskovits ada 4 unsur pokok yang membangun kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Berbeda dengan Bronislaw Malinowski, ia mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yaitu, norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu dan tentunya manusia tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
G. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
a. Hakekat hidup manusia (MH)
b. Hakekat karya manusia (MK)
c. Hakekat waktu manusia (WM)
d. Hakekat alam manusia (MA)
e. Hakekat hubungan manusia (MN)
H. Perubahan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut karena pada dasarnya kebudayaan itu manusialah yang membuatnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Semakin berkembangnya zaman, perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:
1) Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
3) Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Secara sederhana manusia merupakan pelaku kebudayaan sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan menjalankannya. Contohnya yaitu kaitan masyarakat dengan peraturan-peraturan. Manusia membuat peraturan dan manusia itu pula yang harus menaati peraturan yang dibuat sendiri itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan itulah yang merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Coba bayangkan jika suatu kelompok masyarakat hidup tanpa adanya budaya dan peraturan tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dan tidak akan menyimpang dari kemauan manusia itu sendiri oleh karenanya masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain atau biasa disebut sebagai proses dialektis. Proses dialektis itu sendiri melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Dalam kehidupan sekarang kita tidak dapat membedakan manakah yang lebih dahulu muncul antara manusia dengan kebudayaan sehingga harus dilakukan dengan analisa yang tepat dan dengan waktu yang efisien.
Referensi :
Http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
Http://ekafnuraeni.blogspot.com/2012/09/manusia-dan-kebudayaan_9187.html
Http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
Https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Manusia terdiri dari 4 unsur terkait, yaitu …
A. Jasad
B. Hayat
C. Ruh
D. Semua jawaban benar
Jawaban : D
2. Mengapa Indonesia digolongkan kedalam bangsa Timur …
A. Karena berkepribadian baik, sopan dan bersahabat
B. Karena berkepribadian baik
C. Karena berkepribadian sopan
D. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A
3. Faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan, yaitu …
A. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
B. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
C. a dan b benar
D. a dan b salah
Jawaban : C
4. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti…
A. Budi dan akal manusia
B. Budi pekerti luhur
C. Manusia dan Budaya
D. Manusia dan luhur
Jawaban : A
5. Berikut adalah wujud kebudayaan, kecuali…
A. Gagasan
B. Aktifitas
C. Kreatifitas
D. Artefak
Jawaban : C
Secara biologis manusia dapat diartikan sebagai suatu individu yang dalam hidupnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seperti bernapas, memerlukan makan, berekskresi dan sebagainya. Sedangkan secara sosial, manusia merupakan suatu individu yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga melakukan suatu hubungan sosial dalam artian berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya manusia masing-masing memiliki ego dan keinginan tersendiri misalkan dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Sedangkan jika diartikan secara budaya, manusia merupakan objek yang dijadikan patokan dalam masalah-masalah budaya. Manusia yang menjaga budaya, menjalankan dan melestarikannya.
Seperti yang kita ketahui, manusia terdiri dari 4 unsur terkait yaitu, Jasad (Dapat dilihat dalam bentuk fisik), Hayat (Unsur hidup yang bergerak), Ruh (Bimbingan dari pemimpin Tuhan yang bersifat spiritual) dan Nafs (Kesadaran tentang diri sendiri). Sedangkan manusia sebagai satu kepribadian juga mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id : Mengarah pada energy psikis yang alami serta irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
b. Ego : berbeda dengan Id, Ego lebih mengarah ke kepribadian “eksekutif” dan kehidupan sosial yang dimengerti oleh orang lain.
c. Superego : kesatuan-kesatuan standar moral yang diterima ego dari makhluk/agen sosial lain yang mempunyai otoritas di lingkungan luar diri (Pengaruh Eksternal).
B. Pengertian hakekat Manusia
Secara alamiah, hakekat manusia dapat diartikan dalam 2 hal yaitu :
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki jiwa dan raga(Tubuh) sebagai satu kesatuan yang utuh.
Jika dibandingkan dengan makhluk lain, manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan. Seperti di bekali akal pikiran, fisik yang lengkap sehingga mudah melakukan apapun dalam kehidupannya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Dalam artian manusia yang memiliki budaya, menjaga melestarikan dan mengembangkannya.
Dalam penghidupannya manusia terikat dengan ekologi (lingkungan) sehingga memiliki kualitas dalam berkerja dan berkreatifitas/berkarya.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Dalam kehidupannya manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan munculnya kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia yang berada di wilayah berbeda tersebut. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Indonesia sendiri termasuk kedalam bangsa Timur yakni yang memiliki kepribadian baik. Dunia mengenal bangsa Timur memiliki kepribadian ramah dan bersahabat. Disamping itu bangsa Timur juga tidak bersifat individualisme (Mementingkan diri sendiri) dan saling tolong menolong satu sama lain sehingga tidak heran banyak orang dari wilayah lain yang menyukainya. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia sehingga kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau di kenal dengan istilah Cultural-Determinism.
Pendapat lain, Herskovits menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Lalu menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
Singkatnya kebudayaan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, ide, gagasan serta pemikiran manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat abstrak. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu sendiri dapat kita rasakan dan nikmati melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Penerapannya dapat kita lihat seperti lagu, musik, tarian dan bahasa daerah masing-masing yang dapat membentuk suatu budaya dalam suatu daerah tersebut.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Melville J. Herskovits ada 4 unsur pokok yang membangun kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Berbeda dengan Bronislaw Malinowski, ia mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yaitu, norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu dan tentunya manusia tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
G. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
a. Hakekat hidup manusia (MH)
b. Hakekat karya manusia (MK)
c. Hakekat waktu manusia (WM)
d. Hakekat alam manusia (MA)
e. Hakekat hubungan manusia (MN)
H. Perubahan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut karena pada dasarnya kebudayaan itu manusialah yang membuatnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Semakin berkembangnya zaman, perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:
1) Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
3) Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Secara sederhana manusia merupakan pelaku kebudayaan sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan menjalankannya. Contohnya yaitu kaitan masyarakat dengan peraturan-peraturan. Manusia membuat peraturan dan manusia itu pula yang harus menaati peraturan yang dibuat sendiri itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan itulah yang merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Coba bayangkan jika suatu kelompok masyarakat hidup tanpa adanya budaya dan peraturan tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dan tidak akan menyimpang dari kemauan manusia itu sendiri oleh karenanya masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain atau biasa disebut sebagai proses dialektis. Proses dialektis itu sendiri melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Dalam kehidupan sekarang kita tidak dapat membedakan manakah yang lebih dahulu muncul antara manusia dengan kebudayaan sehingga harus dilakukan dengan analisa yang tepat dan dengan waktu yang efisien.
Referensi :
Http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
Http://ekafnuraeni.blogspot.com/2012/09/manusia-dan-kebudayaan_9187.html
Http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
Https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Manusia terdiri dari 4 unsur terkait, yaitu …
A. Jasad
B. Hayat
C. Ruh
D. Semua jawaban benar
Jawaban : D
2. Mengapa Indonesia digolongkan kedalam bangsa Timur …
A. Karena berkepribadian baik, sopan dan bersahabat
B. Karena berkepribadian baik
C. Karena berkepribadian sopan
D. Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban : A
3. Faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan, yaitu …
A. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
B. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
C. a dan b benar
D. a dan b salah
Jawaban : C
4. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti…
A. Budi dan akal manusia
B. Budi pekerti luhur
C. Manusia dan Budaya
D. Manusia dan luhur
Jawaban : A
5. Berikut adalah wujud kebudayaan, kecuali…
A. Gagasan
B. Aktifitas
C. Kreatifitas
D. Artefak
Jawaban : C
Rabu, 04 Maret 2015
Ilmu Budaya Dasar Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum
1. Pengertian Dari Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar atau bisa di singkat IBD itu sendiri adalah pengetahuan yang di dapat yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar atau bisa di singkat IBD itu sendiri adalah pengetahuan yang di dapat yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
2. Tujuan dari Ilmu Budaya Dasar
A. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
lmu Budaya Dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan...
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.Dan bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga, mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidang menjangkau tujuan tersebut di atas.
B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu Budaya Dasar termasuk salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU). Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
>Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tndakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
>Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
>Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik social, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
>Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta didalam pelestariannya.
C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
IBD termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar menegmukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
>Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science)
Bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan. Yang termasuk ilmu-ilmu alamiah yaitu fisika, kimia, astronomi, kedokteran, biologi. Hasil penelitiannya 100% benar dan 100% salah.
>Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Bertujuan untuk mengkaji keteraturan-0keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Digunakan metode alamiah pula dalam hal ini. Yang termasuk ilmu-ilmu sosial yaitu ilmu politik, ekonomi, sosiologi, psikologi, demografi, dsb. Hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar.
>Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, lalu diberi arti.
Pengetahuan budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian seni dan filsafat. Sedangkan IBD (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dari memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
D. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yaitu :
>1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yanf satu atau universal, akan tetapi yang beranekaragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Manusia menempati posisi sentral sebagai objek pengkajian dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
>Manusia dan cinta kasih
>Manusia dan keindahan
>Manusia dan penderitaan
>Manusia dan keadilan
>Manusia dan pandangan hidup
>Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
>Manusia dan kegelisahan
>Manusia dan harapan
3. Ruang Lingkup dari Ilmu Budaya Dasar
Dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah pokok tersebut ialah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.
SUMBER :
http://fafneil.blogspot.com/2013/03/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup.html
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-budaya-dasar-pengertian-ilmu-budaya-dasar/
http://ahdikrisna.blogspot.com/2013/04/tujuan-ilmu-budaya-dasar.html
1. Masalah apa yg dihadapi dalam IBD ?
A. Politik
B. Ekonomi
C. Budaya dan masyarakat*
D. Anak dan ibu
2. Istilah apa yg biasa digunakan dalam IBD ?
A. Basic Humanity*
B. Invisible hand
C. Demos kratos
D. Glowing neck
3. Apakah objek kajian dalam IBD ?
A. Benda Suci
B. Alam Barkah
C. Manusia dan Alam*
D. Tumbuhan
4. Bagaimana cara berfikir dalam kajian IBD ?
A. Berfikir logic dan algoritma
B. Berfikir secara humanity dan saling tolong menolong*
C. Berfikir dari sisi managemen perusahaan
D. Berfikir konservatif
5. Apakah kepanjangan dari IBD ?
A. Ilmu Bumi dan Daratan
B. Ilmu budaya Dasar*
C. Ilham Budi Danu
D. Identity Black Dome
1. Masalah apa yg dihadapi dalam IBD ?
A. Politik
B. Ekonomi
C. Budaya dan masyarakat*
D. Anak dan ibu
2. Istilah apa yg biasa digunakan dalam IBD ?
A. Basic Humanity*
B. Invisible hand
C. Demos kratos
D. Glowing neck
3. Apakah objek kajian dalam IBD ?
A. Benda Suci
B. Alam Barkah
C. Manusia dan Alam*
D. Tumbuhan
4. Bagaimana cara berfikir dalam kajian IBD ?
A. Berfikir logic dan algoritma
B. Berfikir secara humanity dan saling tolong menolong*
C. Berfikir dari sisi managemen perusahaan
D. Berfikir konservatif
5. Apakah kepanjangan dari IBD ?
A. Ilmu Bumi dan Daratan
B. Ilmu budaya Dasar*
C. Ilham Budi Danu
D. Identity Black Dome
Langganan:
Komentar (Atom)